Jum’at,
20 September 2013 KP3 herpetofauna melakukan pengamatan (herping) dengan lokasi di daerah Turgo. Personel yang ikut dalam pengamatan kali ini ada
14 orang, yaitu Arok, Yuniar, Ikhwan, Roi, Edo, Bambang, Aim, Dennis, Dhiba,
Epek, Mbak Ari, Mbak Via, Mas Agus dan Mas Cahyandra. Didalam pengamatan ini setidaknya ada dua hal yang spesial. Pertama, karena dalam pengamatan ini ada dua personel dari
KP3 selain herpetofauna yaitu Roi (koor KP3 Wetland) dan Epek (anggota KP3
Burung), dan kedua dalam pengamatan kali ini mas Cahyandra bersedia menemani
kami dalam pengamatan ini. Sebelum berangkat, kami berkumpul di Taman Timur
Kehutanan, untuk menunggu siapa saja yang akan ikut dalam pengamatan ini. Setelah menunggu sekitar satu jam, saat itu waktu sudah menunjukkan
pukul 19.10 WIB, kami segera memutuskan untuk berangkat, karena jumlah personil yang akan ikut sudah lengkap juga. Perjalanan menuju turgo kami tempuh sekitar 55
menit dan pukul 20.05 WIB kami sampai di
basecamp Turgo dan kemudian memulai tracking untuk herping.
Metode
yang kami gunakan dalam pengamatan ini adala VES,dengan waktu 2 jam. Saat waktu 2 jam yang ditentukan sudah hampir habis, saat itu tepatnya pukul 21.50 WIB, kami segera memutuskan untuk
segera menyudahi herping, dan melanjutkan proses selanjutnya yaitu dengan melakukan identifikasi. Pengamatan di turgo kali ini, kami memilih 2 jalur tracking dari 3 jalur yang tersedia,
yaitu dengan melewati daerah Siraman wadon, dan Candi, untuk Siraman Lanang,
kami tidak melewati daerah tersebut untuk pengamatan, karena keterbatasan
dengan waktu yang sudah larut malam saat itu. Herping selesai didaerah Candi,
dekat sumber air. Identifikasi yang kami lakukan sekitar satu jam dan selesai pukul 23.05 WIB dan
total menemukan 13 individu, yang terdiri dari Rana chalconota (6 individu), Rhacophorus
javanus (4 individu), Cyrcodactilus
mormoratus atau cicak batu (2 ekor), dan Limnonectes kuhlii (1 individu dan masih juvenil).
Selain itu dalam pengamatan kali ini kami juga
menemukan dua kecebong (berudu), yang menurut prediksi kami adalah Limnonectes
kuhlii, karena saat ditemukan, berdekatan dengan penemuan jouvenil Limnonectes
kuhlii. Secara keseluruhan spesies yang kami temukan berada di daun, didekat
sumber air, dan tangkai atau batang daun, dalam kondisi yang sedang diam.
Hanya sedikit yang di temukan di daerah Siraman wadon, karena masih di musim kemarau dan keadaannya cukup kering, serta hanya ada satu embung kecil yang ada di sudut jalan. Sehingga di awal-awal pengamatan, kami cukup kesulitan untuk menemukan herpetofauna disini, dan hanya bisa mendengar suaranya saja. Sedangkan di daerah Candi satwa yang banyak ditemukan berada di sekitar aliran air dan dahan atau daun di dekat air. Hasil
yang kami peroleh ini cukup memuaskan, karena meski dalam musim kemarau, masih
cukup banyak spesies yang kami temukan. (Ikhwan_KP3H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar