21 Mei 2013

Peralatan Untuk Pengamatan Herpetofauna

Salam Herpet,

Salam semangat dariku kepada sahabat herpetofer semua, gimana kabarnya..? baik kan..? Semoga saja dalam keadaan yang baik, selalu berada dalam perlindungan dan pertolongan Nya.. (amiiin). Setelah sebelumnya kita membahas sedikit mengenai teknik sampling dalam pengamatan herpetofauna, kali ini kita akan membahas elemen penting lainnya saat pengamatan herpetofauna, yaitu peralatan yang digunakan dilapangan. Jadi, untuk melakukan pengamatan atau bahasa kerennya 'herping', biasanya kita diwajibkan membawa peralatan standar sesuai dengan SOPH (Standar Operasional Pengamatan Herpetofauna). Peralatan standar tersebut meliputi timbangan, jangka sorong & penggaris, kantong plastik, buku identifikasi, tallysheet/buku catatan, dan kamera.

  • Timbangan 
Timbangan digunakan untuk menimbang spesimen yang kita tangkap. Dengan menimbang beratnya kita dapat mengetahui spesimen tersebut sudah termasuk dalam kategori katak dewasa atau masih muda (jouvenil), selain itu juga jika kita belum mengetahui identitas dari suatu katak, maka kita dapat menggunakan berat badan ini sebagai patokan bahwa katak ini itu masuk dalam kriteria katak jenis apa.
  • Jangka Sorong & Penggaris 
Disini jangka sorong atau biasa disebut kaliper digunakan untuk mengukur satuan panjang spesimen. Yang diukur biasanya TL untuk reptil, dan SVL untuk amphibi. TL atau biasa disebut Total Length adalah pengukuran panjang spesimen (Reptil) mulai dari moncong (ujung kepala) sampai dengan ekor, sedangkan SVL atau Snout Vent Length mengukur panjang spesimen dari moncong (ujung kepala) sampai kloaka. satuan yang digunakan biasanya cm atau mm. Biasanya yang dibawa saat pengamatan itu jangka sorong (kaliper) bukan penggaris biasa, mengapa demikian..? Soalnya kaliper itu ketelitiannya jauh lebih detail dan teliti dari pada penggaris biasa. Tetapi untuk teman-teman herpetofer yang belum ada kaliper dalam pengamatannya, boleh juga kok pakai penggaris, tetapi di usahakan untuk pengamatan berikutnya menggunakan kaliper tujuannya supaya data yang diperoleh memiliki keakuratan yang tinggi dan data tersebut bisa dipertanggungjawabkan .
  • Kantong Plastik 
kantong plastik disini digunakan sebagai tempat spesimen yang kita tangkap saat pengamatan. Jadi biasanya kantong plastik ini digunakan ketika kita dilapangan mendapat spesimennya berupa kodok, katak, atau cicak batu, tetapi kalau spesimen yang kita dapat berupa reptil (ular, kadal) biasanya kita menggunakan kantong/karung, tujuannya karena dengan menggunakan kantong/karung jauh lebih efisien, mudah memasukkan spesiesnya, simpel dan juga lebih aman pastinya jika dibandingkan kalau kita menggunakan kantong plastik sebagai wadah ular atau kadal.
Tetapi perlu teman-teman herpetofer ingat, ketika pengamatan sudah selesai, spesimen yang sebelumnya sudah kita tangkap tolong dilepas lagi, agar mereka juga dapat melangsungkan kehidupannya dan juga sampah plastik bekas kantong plastik yang kita gunakan untuk menangkap spesimen tadi, jangan dibuang di sembarang tempat, buang di tempat sampah, karena kita juga harus peduli dengan kondisi lingkungan disekitar kita.
  • Buku identifikasi 
Buku ini digunakan untuk mencocokkan spesies yang kita dapatkan itu masuk ke dalam jenis apa. Biasanya saat pertama kita menemukan spesies dilapangan, kita belum tahu dia itu masuk jenis apa, dengan ciri-ciri yang terlihat dari spesies tersebut, kemudian kita bandingkan dengan yang ada di buku identifikasi, sehingga nanti bisa diketahui spesies tadi masuk dalam jenis yang mana atau termasuk famili apa. Oleh karena itu, buku identifikasi ini sangat penting dan harus dibawa saat pengamatan dilapangan.
  • Tallysheet/buku catatan 
Tallysheet/buku catatan ini digunakan untuk mencatat spesies apa saja yang kita dapatkan disana (lapangan). Tallysheet ini digunakan sebagai rekaman data yang kita peroleh disetiap pengamatan yang kita lakukan. Nah, biasanya yang dicatat dalam tallysheet yaitu nama jenis spesimennya, waktu dan tempat ditemukan, aktivitasnya, ukuran SVL (snout vent length)/ TL (total length) , termasuk anak-anak/jouvenil atau sudah dewasa, jumlahnya berapa dan sebagainya. Jadi tallysheet ini sangat penting dalam setiap pengamatan yang dilakukan. Pada suatu materi mbak Dayu pernah berpesan, “ jika kalian pengamatan gk bawa standar alat yang udah ditentukan sebagai perlengkapan semisal tallysheet mending gk usah pengamatan saja, itu kalian namanya main-main aja ”.
  • Kamera 
Kamera juga merupakan peralatan penting yang harus dibawa saat kita pengamatan di lapangan. Hal ini karena, selain sebagai bukti dokumentasi, untuk memperkuat data hasil pengamatan. Jadi dari setiap pengamatan selain di peroleh data berupa tertulis, juga ada data berupa foto/gambar. Selain itu juga, ketika kita mengalami kesulitan saat melakukan identifikasi dilapangan, dan waktu yang sudah dirasa tidak memungkinkan untuk melanjutkan pengamatan, maka dengan kamera spesimen yang kita dapatkan tadi bisa kita tanyakan saat berada di kampus untuk ditanyakan kepada senior atau dosen yang paham dengan herpetofauna.

Selain peralatan standar tadi, kita juga perlu membawa peralatan tambahan lain seperti senter, alat navigasi (GPS & kompas) dan perlu juga untuk mempersiapkan obat-obatan pribadi dan peralatan p3k sebelum ke lapangan.

Kenapa kita harus bawa senter???
Karena kebanyakan herpetofauna (amphibi dan reptil) aktif pada malam hari, jadi senter adalah alat utama untuk pengamatan herpetofauna . Alat navigasi (GPS & kompas) disini digunakan untuk mencatat koordinat kita, saat melakukan pengamatan dan juga dapat digunakan untuk menentukan arah mana yang kita ambil saat pengamatan. Tetapi alat navigasi ini sifatnya “makruh” maksudnya boleh dibawa, boleh tidak, tergantung tempat yang kita gunakan untuk pengamatan dan juga tujuan pengamatannya. Jika pengamatannya di tempat yang tidak kita ketahui dan tujuan pengamatan tersebut juga untuk mengetahui koordinatnya atau untuk kelengkapan data maka alat navigasi ini perlu dibawa, begitu juga sebaliknya. Dan yang paling penting yang biasanya terlupakan adalah sebelum melakukan pengamatan kita harus memastikan kondisi si pengamat harus dalam keadaan fit, hal ini bertujuan agar saat dilapangan nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semisal pingsan, dan lain sebagainya.


Jadi, sebelum kita melakukan pengamatan dilapangan, siapkan dan cek peralatan apa saja yang harus dibawa, dan juga pastikan semua anggota yang melakukan pengamatan mampu menggunakan peralatan yang dibawa. (Ikhwan_KP3H)