Kata Herpetofauna secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “herpeton”yang
berarti melata dan “fauna” yang berarti binatang. Herpetofauna dapat diartikan sebagai
binatang-binatang yang melata. Herpetofauna merupakan binatang berdarah dingin
(poikilotermik). Binatanmg ini menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu
lingkungannya. Herpetofauna berdasarkan beberapa ciri yang berbeda dan mencolok
diklasifikasikan menjadi 2 kelas yaitu, kelas amphibia dan reptilia. Kedua
kelas herpetofauna tersebut dibagi-bagi lagi menjadi beberapa Ordo
yang kemudian menjadi beberapa famili.
|
Gambar Reptilia dan Amphibia |
1. Amphibi
Amphibi merupakan hewan yang hidup di 2 habitat atau alam,
yaitu perairan dan daratan. Herpetofauna yang satu ini memiliki kelembaban
kulit yang tinggi dan tidak tertutupi rambut. Kata amphibi sendiri
berasal dari kata “amphi” yang berarti ganda dan “bios” yang
berarti hidup. Secara asal kata, amphibi didefinisikan sebagai hewan-hewan
melata yang dapat hidup di dua alam. Kelas herpetofauna ini dibagi menjadi 3 ordo
yang masih ada hingga sekarang, yaitu Caudata(amphibi berekor),
Anura(amphibi tidak berekor), Gymnophiona(amphibi tidak
bertungkai).
|
Caudata |
Caudata merupakan ordo amphibia yang memiliki ekor. Jenis ini memiliki tubuh yang
panjang, memiliki anggota gerak dan tidak memiliki tympanum(seperti telinga
pada manusia). Beberapa species Caudata mempunyai insang dan lainnya paru-paru.
Kemudian ada juga yang dapat bernafas menggunakan kulit. Tubuhnya
terdiferensiasi antara kepala, tubuh dan ekor. Pada bagaian kepala terdapat
mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi(Fajar
Suprianto, 2009). Umumnya ordo ini lebih dikenal sub-ordonya yaitu
Salamandroidea atau Salamander. Sebenarnya masih ada 2 sub-ordo lain(Sirenidea
dan Cryptobranchoidea), tapi jenis ini yang paling sering ditemukan.
|
Katak pohon, salah satu anggota Anura |
Anura merupakan
amphibia yang tidak berekor(dewasa). Namun pada siklus hidupnya, ordo Anura
atau yang lebih dikenal dengan katak ini memiliki ekor saat pada fase
juvenile(muda,
berudu/
kecebong). Ordo ini sering dijumpai dengan tubuhnya seperti
sedang jongkok. Tubuhnya terdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu kepala, badan,
dan anggota gerak(2 pasang tungkai=tetrapoda). Kulitnya cenderung basah karena
memiliki kelenjar lendir dibawah kulitnya. Anura sendiri sering dibagi menjadi
istilah katak dan kodok. Ciri yang paling mencolok adalah tekstur kulitnya,
dimana kulit katak lebih halus dari kodok juga bentuk tubuh katak yang lebih
ramping daripada kodok. Ordo ini hidup dapat hidup di dua tempat yaitu
pepohonan(arboreal) dan daratan yang termasuk kedalamnya sumber air(terestrial).
Gymnophiona merupakan amphibia yang umumnya tidak memiliki anggota gerak dan beberapa jenis
alat geraknya tereduksi secara fungsional. Tubuh menyerupai cacing (gilig),
bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang
kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa
spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di bagian anterior terdapat tentakel
yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam
daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada
fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah
atau di lingkungan akuatik(Fajar Suprianto, 2009).
2. Reptilia
Reptilia merupakan kelas Herpetofauna berukuran besar yang ebagian
besar merupakan hewan tetrapoda kecuali bangsa Ophidia (ular). Kelas ini
memiliki ciri khas yaitu tubuh yang ditutupi oleh sisik (bersisik). Reptil
dibagi menjadi 4 ordo yaitu Testudinates, Crocodylia, Sphenodontia, dan
Squamata.
|
salah satu jenis testudinata (Penyu) |
Testudinates merupakan ordo reptil yang memiliki cangkang sebagai tempat berlindung maupun
menjadi bagian tubuhnya. Cangkang tersebut terbagi menjadi 2 yaitu karapaks
pada bagian atas dan plastron sebagai perisai dada. Yang masuk ke ordo ini
adalah segala jenis kura-kura dan penyu.
|
Buaya muara |
Crocodila merupakan ordo yang mencakup reptil yang berukuran paling besar diantara yang
lain. Kulitnya ditutupi oleh sisik sisik dari bahan tanduk yang termodifikasi
bentuknya menjadi seperti perisai. Buaya memiliki jantung yang terbagi menjadi
4 ruang, namun sekat ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna membatasi darah.
Sehingga terjadi pencampuran darah. Pola perilakunya yang paling mencolok
adalah ordo ini sangat suka berjemur di siang hari untuk menaikkan suhu
tubuhnya. Crocodilian merupakan hewan nokturnal, tapi tidak menutup kemungkinan
bangsa ini berburu di siang hari. Di habitatnya, buaya dewasa memiliki daerah
kekuasaan untuk dirinya sendiri maupun untuk kelompoknya. Ordo ini dibagi
menjadi tiga famili, antara lain famili alligatoridae, famili crocodylidae,
famili gavialidae.
|
kadal |
Sphenodontia merupakan ordo reptil yang anggotanya merupakan kadal-kadal purba. Salah satu
contohnya adalah Tuatara. Hewan ini hanya tersisa dua jenis di dunia dan
merupakan species endemik di Selandia Baru. Selain itu, kadal ini merupakan
bukti peninggalan zaman dinosaurus yang hidup pada 200 juta tahun yang
lalu.
|
Ular kobra |
Squamata merupakan ordo reptil yang mengalami pergantian kulit atau sisik secara periodic
(molting). Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk.
Squamata sendiri diklasifikasikan menjadi tiga sub-ordo, yaitu Sauria. Ophidia (bangsa
ular-ularan), dan Amphisbaenia (squamata tak bertungkai, sisik tersusun seperti
cincin-cincin; sering disebut dengan
worm-like lizar.
Sumber :Diktat Herpetofauna, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar