Minggu,
8 September 2013 Kelompok Pengamat Peneliti Pemerhati (KP3) Herpetofauna
melakukan pengamatan di salah satu rawa di resort Way Kanan , Taman Nasional
Way Kambas. Pengamatan tidak hanya dilakukan oleh kelompok studi KP3 H saja,
tetapi juga dilakukan bersama dengan kelompok studi yang lain yang berada di
bawah naungan Forestation FKT UGM, seperti KP3 Burung, Primata, Ekowisata dan KP3 Wetland. Kegiatan
pengamatan untuk tiap-tiap kelompok studi ini sudah diagendakan didalam satu
rangkaian kegiatan Forestation UGM yaitu “Jelajah Konservasi goes to Way Kambas”
yang dilakukan mulai 6-11 September 2013.
Di
acara Jelajah Konservasi ini, setidaknya ada 9 anggota aktif KP3 Herpetofauna yang
ikut, sehingga memudahkan dalam koordinasi saat pengamatan dimulai. Yang ikut
dalam pengamatan KP3 Herpetofauna ini adalah Arok (koor KP3 H), Ikhwan, Siti
Harjanti, Dewi, Yuniar, Andoek, Dayat, Nadia, Yosi, dan Tedi. Untuk Tedi, ini
adalah kali pertama dia ikut herping, karena sebelumnya tergabung dalam KP3 Ekowisata.
Saat ditanya alasannya, Tedi menjawab, bahwa dia tertarik dan ingin tahu
bagaimana KP3 H saat melakukan pengamatan langsung dilapangan.
Jam
sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB, rombongan KP3 Herpetofauna segera bersiap
untuk melakukan pengamatan, karena pemandu kami sudah memberi arahan bahwa di
dekat sungai banyak terdapat herpetofauna berupa amphibi dan reptil (berupa
ular) 'jika beruntung'. Hampir setengah jam lamanya, kami menyusuri sungai namun
hasilnya nihil. Ini terjadi karena dari kami sendiri memang menyadari, bahwa
herpetofauna adalah hewan nocturnal, mereka baru akan keluar saat malam hari
dan sangat sulit untuk ditemui meski saat petang menjelang. Akhirnya kamipun
menunda waktu pengamatan sampai petang datang.
Dalam
pengamatan ini ternyata kami sedang beruntung, karena salah seorang yang
sebelumnya selalu mengantar kami menggunakan truk, yaitu pak Dedi, ternyata
seorang pawang ular, dan cukup paham lokasi-lokasi mana saja yang banyak
terdapat reptil dan amphibi di Way Kanan ini. Akhirnya kami diantar menggunakan
truk menuju sebuah rawa di Way Kanan. lokasi tersebut kami tempuh sekitar 15
menit dari kantor Way Kanan, dan sesampainya disana kami menunggu sampai petang
terlebih dahulu dan menunggu suara satwa seperti katak mulai berbunyi. Sembari
menunggu petang datang, pak Dedi sedikit menceritakan pengalamannya dulu saat
menjadi pawang ular, bagaimana trik saat berhadapan dengan ular, penanganan
saat digigit ular di hutan dan perlengkapan sederhana yang perlu dibawa saat
masuk hutan, dan banyak hal lainnya yang beliau bagikan kepada kami. Diskusi
ini sangat berarti untuk kami, selain untuk mengisi waktu kosong saat itu, juga
menambah wawasan kami, terlebih saat berada di hutan.
Saat
yang kami tunggu akhirnya datang, petang mulai datang dan suara katak mulai
terdengar, kamipun segera mulai melakukan ‘herping’. Metode pengamatan yang
kami gunakan dalam pengamatan ini adalah Visual Encounter Survey
atau
sering disebut dengan VES. Ini adalah metode pengamatan dilapangan yang dibatasi
oleh waktu. sebagai ilustrasinya, dilapangan kita diberi waktu 20 menit untuk
mencari spesies herpetofauna dilapangan, sehingga, jika waktu 20 menit tersebut
sudah habis maka pengamatan kita hentikan, jika kita masih ingin melanjutkan
pengamatan, baru nanti kita lanjutkan lagi namun dibatasi waktu yang sama yaitu
20 menit. Metode ini adalah salah satu metode yang sering kami gunakan saat
pengamatan.
Waktu
yang kami gunakan untuk pengamatan kali ini adalah 50 menit, dan kami terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang berada disebelah kanan dan kiri sisi
rawa. Pukul 19.00 WIB, kami selesai ‘herping’ yang kemudian segera bergegas
untuk kumpul kembali dengan teman-teman dari kelompok studi lain, seperti KP3
Burung, dan lainnya yang sudah menunggu kami di kantor Way Kanan. Karena
terbatasan waktu, kami kemudian memilih untuk melakukan identifikasi di base
camp kami, yaitu Plang Ijo yang jaraknya sekitar 13 km dari Way Kanan. Kemudian
kami melakukan identifikasi selama hampir
2 jam di base camp, mulai pukul 21.45 – 23.30 WIB. Dari identifikasi yang kami
lakukan, kami menemukan 11 individu katak (amphibi), yang terdiri dari 4
spesies, yaitu :
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
1
|
Philautus sp.
|
1
|
2
|
Rana
nicobariensis
|
4
|
3
|
Polypedates
leucomystax
|
1
|
4
|
Rana
erythraea
|
5
|
Untuk
jenis Philautus sp. Kami kemarin
belum berhasil mengidentifikasi secara detail, namun kami sudah mengetahui
bahwa spesies tersebut masuk kedalam famili Rhacoporidae. Dari semua jenis
katak yang kami peroleh, kebanyakan berada di lumpur, di seresah, dan
aktivitasnya sedang diam. Kami cukup senang dengan hasil herping yang kami
peroleh kemarin, karena meski dengan waktu yang cukup singkat, kami bisa
mendapatkan beberapa jenis katak. Hal itu menandakan bahwa kekayaan jenis herpetofauna
di Way Kambas cukup tinggi, karena TN Way Kambas ini merupakan kumpulan dari 5
tipe ekosistem hutan, mulai dari riparian, rawa, mangrove, pantai, dan hutan
hujan tropis. Namun kami juga sedikit kecewa, karena kami tidak mendapatkan
satupun reptil saat pengamatan tersebut.
Namun,
keesokan harinya (9/9/13), saat kami mengunjungi PKG yaitu Pusat Konservasi
Gajah, tidak sengaja, Arok menemukan satu jenis reptil, yaitu Draco sumatranus, sekitar pukul 10.00
WIB, didekat kolam pemandian gajah dan aktivitasnya sedang diam menunggu
mangsa. Kekecewaan kami karena tidak menemukan reptil pada pengamatan
sebelumnya cukup terobati, dengan penemuan satu jenis reptil ini.
Berikut adalah dokumentasi saat pengamatan di TN Way Kambas
Persiapan sebelum herping @way kanan |
Proses identifikasi @plang ijo |
Rana nicobariensis |
Philautus sp. |
Draco sumatranus |
Polipedates leucomystax |
Rana erythraea |
Total
yang kami dapatkan dari kunjungan singkat di Way Kambas ini, kami menemukan 4 jenis
katak, dan 1 jenis reptil. Hasil yang cukup membanggakan dan harapannya dapat
dilakukan inventarisasi satwa terutama jenis herpetofauna di TN Way Kambas,
karena masih terbatas informasi yang disediakan dan masih minim pengamatan atau
penelitian mengenai herpetofauna disini. Terima kasih kami ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pengamatan yang kami lakukan saat di TN Way
Kambas. (Ikhwan_KP3H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar